Berjalan lebih dari setahun, drama kasus Bibit-Chandra akhirnya Senin (25/10) menuju titik akhir. Kejaksaan memilih opsi pengesampingan (deponering) perkara ini. Dengan diambilnya keputusan deponeering ini, dua pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah, kini secara legal nasibnya terkatung-katung.
Seluruh keperkasaan dan kewibawaan hukum Republik Indonesia mulai hari ini harus memaklumatkan kepada dunia bahwa hukum telah mati. Mati karena dipaksa bersujud dan menyembah kepada superman mahaperkasa bernama Gayus Tambunan.
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya Jl. Ahmad Yani D-6 Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543 E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya Jl. Ahmad Yani D-6 Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543 E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya Jl. Ahmad Yani D-6 Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543 E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Sidang Susno Duadji
Susno: Saya Tempeleng Kalau Sjahril Panggil Aku Sus
Jakarta - Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Komisaris Jenderal Polisi Susno Duadji menyangkal jika Sjahril Djohan menyebut nama Sus di depan dirinya. Seandainya Sjahril mengatakan itu di depan dirinya, Susno sudah pasti menempeleng atau melayangkan tangannya ke arah Sjahril. Hal itu diungkapkan Susno ketika dikonfirmasi ketua majelis hakim Charis Mardiyanto, terkait kebenaran bahwa Sjahril sering memanggil Susno dengan sebutan Sus.
Karena sebelumnya, Sjahril bersaksi dan mengaku menyebut Susno sebutan Sus, di samping kenal dekat.
"Tidak benar. Saya tempeleng dia kalau berani. Kalau di depan orang lain, tidak ada orang yang disebut tidak ada di depannya, mungkin. Mungkin ke orang lain dia sebut Bul. Kalau berani saya tempeleng dia," ujar Susno dalam pemeriksaan terdakwa di PN Jakarta Selatan, Kamis (10/2/2011).
Susno menceritakan, kenal pertama kali Sjahril di Bareskrim tahun 2003. Pangkatnya saat itu Komisaris Besar. Saat itu, kata Susno, ia diperkenalkan oleh personel Bareskrim. Perkenalan itu terjadi ketika Susno mengikuti gelar perkara di Bareskrim.
Selain itu, Susno mengaku bertemu Sjahril di Hotel Sari Pan Pasific. Saat itu Sjahril mendekatinya dan menanyakan soal aset peninggalan Belanda. Susno waktu itu menjabat Wakil Ketua PPATK. "Saya bilang itu bukan urusan PPATK," terang Susno.(TRIBUNNEWS.COM)